Mati bukan satu tujuan
tetapi satu laluan
yang bukan sekadar gurauan
tetapi sebuah kenyataan
Sekadar ingin berkongsi sebuah pengalaman selepas acapkali
pada minggu ini melihat sahabat-sahabat laman sosial tidak kira instagram,
facebook dan wechat berkongsi mengenai kematian. Benarlah sabda
Rasulullah :
"Cukuplah kematian itu sebagai
penasihat."
( Riwayat Ath-Thabrani dan Baihaqy )
Perkongsian ini saya ambil dari sedutan
kehidupan orang yang dekat dengan saya, jauh dari sudut hati saya amat
mengharapkan satu perubahan dalam diri dia. Bukan dia seorang yang tidak baik,
tetapi ada dalam diri saya,untuk melihat dia berada satu tahap yang lebih baik.
Cukup saya namakan dia dengan panggilan Umar.
Umar. Tegas orangnya dan tidak pernah mahu mengalah dalam apa hal sekalipun. Suka memendam rasa namun saya yakin dia seorang yang cukup penyayang. Kadangkala, sikapnya sukar ditebak. Kadang mesra, tetapi kadang berubah tanpa diduga.
Namun, suatu ketika yang saya sendiri tidak sedar. Umar selalu menyatakan persoalan berkaitan kematian. Rasa mahu mati. Andaian jika Umar mati. Sungguh, persoalan yang dikirimkan satu persatu melalui khidmat pesanan ringkas (SMS) sikit sebanyak membuat naluri seorang muslimat saya menjadi hiba dan bimbang.
Suatu hari, seseorang menceritakan perubahan Umar. Segala persoalan yang selama ini bersarang dalam kotak minda ini akhirnya terungkai. Katanya :
" Umar dah menjadi lebih baik. Setiap hari pergi solat di surau berhampiran dengan rumah dia"
" Ada satu hari tu, nampak Umar baca buku pasal kematian "
Jadi
saya kira, melalui muhasabah mengingati mati dan pembacaan buku-buku tentang kematianlah. Umar menjadi
seseorang yang bermotivasi. Sungguh, tipu jika aku tidak turut termuhasabah
dengan apa yang berlaku pada diri Umar. Benar sabda Rasulullah SAW :
"Secerdik-cerdik manusia ialah yang
terbanyak ingatannya kepada kematian serta yang terbanyak persiapannya uantuk
menghadapi kematian itu. Mereka itulah orang-orang yang benar-benar cerdik dan
mereka akan pergi ke alam baka dengan membawa kemuliaan dunia dan
akhirat."
(
Riwayat Ibnu Majah dan Abiddunya )
Kematian benar-benar mampu menjadi sebuah
nasihat buat jiwa seseorang. Hati yang keras, mampu dilembutkan dengan nasihat
kematian, Dan dengan nasihat kematian, manusia akan lebih berhati-hati untuk
membuat persediaan menuju akhirat. Moga kita semua mati dalam keadaan husnul khatimah.
Moga Umar Istiqamah hingga mati menjemputnya ...
Sungguh Mati Itu Pasti !
Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
ReplyDeleteDalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
Yang Ada :
TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
Sekedar Nonton Bola ,
Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
Website Online 24Jam/Setiap Hariny